Pages

Selasa, 14 Desember 2010

BENCANA ES SUSU COKLAT

“It’s time to first break. Saatnya istirahat pertama”
Itulah pertanda kebebasan dari pelajaran fisika yg bener-bener memusingkan, entah itu hitungannya ataupun teorinya. Target utama ku pun adalah es susu coklat, yang emang aku sudah lama gak beli, soalnya musim pancaroba yang mulai datang
“Mas satu ya …” Peaanku
“OK……” Sahut mas ZED sang penjual.
Entah mengapa, setelah membeli es pesananku itu, aku merasakan ada yang tidak baik terhadap es susu coklatku yang baru saja aku beli, tetapi aku hanya cuek saja dengan firasat itu.
Tanpa berfikir panjang, akupun membawa e situ ke dalam kelas, tanpa aba-aba, datanglah Yashinta, ia datang hanya untuk meminta es batu yang ada di es susu coklat ku itu, akupun memberikannya bungkusan plastik es susu coklat ku. Tetapi kejadian sial itupun terjadi, dia melepaskan bungkusan itu sebelum tanganku siap menerimanya. Akhirnya es susu ku pun jatuh dan tumpah ruah di lantai larik pertama di depan meja guru.
“Hayo………… Yashinta” Reflek ku cepat.
“Apa……..???” Tanyanya dengan kaget
“Lihat lantainya …….” Tunjukku ke lantai
“Koq aku… tadi khan kamu si…………” Bantahmya
“Enggak.. aku ja belum dapat koq….” Jelas ku

Tak lama kemudian datanglah Sang Pengadil, yaitu Ismi
“Siapa ynang menumpahkan es ini di sini……” Tanyanya galak.
“ Dia……” jawab ku dan Yashinta bersamaan sambil saling menunjuk satu sama lain
“OK.. sekarang kalian harus ngepel lantai ini sampai bersih….” Suruh Ismi

“Hah,,,, susu khan banyak lemaknya khan,,,, “ sanggah ku
“ Iya memangnya kenapa?” Tanyanya penuh curiga
“ khan jadinya ngebersihkan nya jadi susah” Jelas ku
“ Tapi itu khan salah kalian.. Jadi kalian harus bertanggung jawab tas ulah kalian” Tegas Ismi
“ Iya is……… “ Jawabku dan Yashinta


Ditengah-tengah waktu mengepel, Yashinta mengeluh.
“Andai kamu gak beli es susu coklat itu, pasti khan aku gak bakalan minta,”
“Tapi khan tadi kamu yang mecahin…… koq kamu nyalahin aku” Bantah ku
“Halah yang bener itu, kalo mas ZED, gak jualan, pasti khan Gilang gak bakalan beli itu es… “ sela Siva
“Hu u bener itu. Setuju. Biar adil, jadi gak da yang saling menyalahkan.” Tambah Levi….

“Hah, ada apa ini …!!!” Tanya Emi kekagetan.
“Ini si Yashinta dan Gilang Mbikin gara-gara” jelas Fivi
“Lha koq nama ku di sebut…!!” Protes Yashinta
“Ya iya dong,, khan tadi yang njatuhin khan kamu… “ Jawabku
“Sudah – sudah kalian harus membersihkan ini semua” Suruh Ahmad kasar..
“Iya…………..” Jawab ku
“Sini… aku bantuin ngebersihinnya!” kata Emi
“wah.. tumben baik??” tanyaku curiga
“ ya aku geli ngliat kalian gak becus ngepel bersih…..” Jelas Emi

Sampai akhirnya…………..
“Its time to begin the fourth lesson.”
Pertanda pelajaran Ekonomi-Sejarah dimulai, walupun aku suka sama pelajarannya, tapi, aku tetep ngrasa was-was, karena kelasku yang hebat ini belum dinilai sama penilai K4L, sehingga aku takut kalau tiba-tiba sang penilai datang, dan memberi nilai yang jelek. Teman-teman juga memperhatikan aku dengan pandangan yang gak enak dipandang, akupun untuk berusaha tenang dan tetap focus pada pelajaran.

Sampai akhirnya………….
“Its time to second break!!”
Hatiku langsung seperti diterkam oleh macan di tengah hutan,karena teman-teman langsung menyuruhku untuk membersihkan lantai yang penuh dengan bercak lemak susu yang ditumpahakan oleh Yashinta dan keteledoran aku., tetapi karena aku sedikit licik dan cerdik, saat di kelas hampir kosong, aku langsung kabur untuk istirahat dan jajan seperti kebiasaan anak sekolah kebanyakan.

“HIi…. Kamu enak sekali ya jajan,,..,,,” Pintas Yashinta dengan nada ngiri.
“Ya iya donk… masa ya iyakah,, baju aja ada kelahnya masa ada kedongnya” jawab ku
“Kerah tahu…………..” Benarnya
“O ya ya… hehehehe” Tawaku
“Sekarang bersihkan ah…. Aku capek nie……….”
“Iya deh…………….” Jawabku
Setelah bersih-bersih, pertanda pulang pun berbunyi, tetapi, sebelum pulang, ternyata diriku ini sudah di cegat oleh teman-teman untuk piket bersih-bersih. Jelas porsi ku untuk bersih-bersih lebih besar dari pada teman yang lainnya. Setelah dianggap selesai aku dan teman-temanpun pulang.

Pada hari Selasa, sebelum memasuki kelas 9b yang terkenal fantastic dan bombastis ini, aku langsung mendapat omelan dari teman-temanku, omelan ini bukan tanpa sebab, karena.lemak susunya malah menjadi lengket dan timbul bercak-barcak. Untungnya hari itu ada umat Islam yang menjalankan sholat Iedul Adha, sehingga Pak Tarman (guru Geografi-Sosiologi) memberi toleransi waktu masuk. Hal ini dimanfaatkan untuk aku dkk untuk beraksi membersihkan lantai.
Karena Pak Tarman sudah datang, maka bersih-bersih pun dilanjut isrirahat, pada waktu istirahat, aku mencoba untuk jajan yang berupa es, tidak yang es, aku masih trauma. Lalu jam masuk pun kembali berbunyi, selanjutnya adalah pelajaran Bahasa Indonesia.
Setelah mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia dengan rasa bosan yang menumpuk, setelah pelajaran Bahasa Indonesia selesai, temanku membawa kabar bahwa pelajaran Seni Budaya kosong, dikarenakan, gurunya berhalangan hadir, dan akhirnya aku dan teman-teman memutuskan untuk melanjutkan bersih-bersihnya.
“Akhirnya bersih juga….!” Senangku
“Iya, sekarang peraturan baru nie…. Dilarang makan dan minum di dalam kelas…. Ok… “Jelas Ahmad
“ IYA SETUJU…..!!!” Jawabku dan teman-teman

Semenjak kejadian itu =, aku pun mulai sadar bahwa jangan suka makan dan minum di kelas, karena jika makanan itu jatuh dan minuman itu tumpah, maka aku juga akan kena ruginya. Bak peribahasa “SUDAH JATUH, TERTIMPA TANGGA PULA”, sudah gak bisa nikmatin jajan yang dibeli, nanti nambah tanggung jawab buat bersih-bersih plus omelan.





^_^

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright (c) 2010 Josa Friends and Powered by Blogger.